APLIKASI PENGUAT SATU TRANSISTOR
DAN PENGUAT TARANSISTOR BERTINGKAT
a. Penguat Dasar Transistor
Transistor mempunyai tiga elektroda (base, emitor, dan elektor) sehingga pada dasarnya transistor dapat dirangkai menjadi tiga macam penguat dasar yang dikenal sebagai konfigurasi penguat, yaitu:
1. Konfigurasi base emitor (common base)
2. Konfigurtasi emitor bersama (common emitor)
3. Konfigurasi kolektor bersama (common collector); yang dikenal sebagai rangkaian pengikut emitor (emitor follower).
Ketiga jenis konfigurasi ini mempunyai sifat atau harga parameter yang berbeda.
APLIKASI PENGUAT SATU TRANSISTOR
b. Penguat Bertingkat
Transistor dapat berfungsi sebagai penguat sinyal. Jika sinyal AC dipasang pada masukan akan mengakibatkan perubahan arus pada keluarannya. Jika resistor beban dipasang. Sinyal keluaran yang dihasilkan dapat lebih besar dari sinyal masukannya. Pembesaran sinyal ini disebut sebagai penguatan. Hal ini tentunya terjadi jika transistor diberi bias (tegangan DC) dengan benar.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan pengukuran pengukuran terhadap penguat transistor diberi bias (tegangan DC) dengan benar.
Dalam percobaan ini, akan dilakukan pengukuran terhadap transistor dengan konfigurasi bersama, sehingga base sebagai masukan, sedangkan kolektor sebagai keluaran (gambar 10.1). Dalam pembahasan perlu diperhatikan komponen-komponen yang dapat mempengaruhi sinyal AC sumber tegangan dan kapasitor dianggap hubung singkat (diganti dengan tahanan didalamnya). Tegangan AC dasar pada penguat adalah tegangan kolektor terhadap ground (VC0, tegangan emitor (VE) dan Tegangan Basis (VB)).
PENGUAT TARANSISTOR BERTINGKAT
|
Menentukan penguatan tegangan
Tegangan keluaran (VC) adalah
VC = Ic.Rc
≈ Ie.Rc(Ic.Ie)
Tegangan masukan (Vb) adalah
Vb = Vbe + Ie.Re
= Ie.Re’+Ie.Re’
= Ie(re’+Re) re << Re
Penguatan tegangan untuk transistor
Konfigurasi common emitor dapat dihitung secara pendekatan
Av = Vc / Vb
= ie * Rc / ie * Re
= Rc / Re
Untuk rangkaian penguat AC, pada umumnya dipasang kapasitor langsung pada resistor emitor berfungsi untuk memperbesar penguatan tegangan. Dalam pemakaian secara umum, diperlukan suatu penguat sinyal dengan penguatan yang cukup besar sehingga diperlukan beberapa penguat diskrit yang dihubungkan. Untuk penggabungan penguat-penguat ini diperlukan komponen penghubung yang disebut kopling. Kopling yang banyak dijumpai untuk penguat sinyal dengan frekuensi di atas 10 hz adalah jenis kopling RC (resistance kapasitance kopling). Kapasitor kopling mempunyai sifat melewatkan sinyal AC tetapi menghalangi tegangan DC. Ini perlu untuk mencegah bergesernya titik kerja (Q point) transistor. Penguatan tegangan penguat bertingkat ini merupakan perkalian antara tingkat pertama dan kedua. Av = A1.A2
Ø Menentukan tanggapan frekuensi (frekuensi response)
Setiap perubahan frekuensi masukan penguatan transistor akan berubah. Ini disebabkan faktor-faktor yang ada di dalam transistor (seperti kapasitor sambungan) atau komponen-komponen pendukungnya. Untuk melakukan pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur tegangan masukan dan tegangan keluaran untuk daerah frekuensi yang lebar. Sehingga diperoleh penguatan tegangan yang turun sebesar 0,707 penguatan maksimum. Pada frekuensi yang penguatan turun sebesar x vmax adalah batas frekuensi yang diizinak lewat (frekuensi cut off).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar